PBKo, Hypothenemus Hampei, Cherry Berry Borer

APAKAH HAMA PENGGEREK BUAH KOPI ?

Serangga Hama penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus Hampei  atau cherry berry  borer) merupakan hama yang sangat merusak pada buah kopi sehingga mengakibatkan penurunan produksi dan kwalitas secara nyata.

Penurunan produksi oleh hama PBKo dapat mencapai lebih dari 50 % apabila seranganya tinggi dan tidak dilakukan tindakan pengendalian. Kerugian yang diakibatkan  disamping penurunan produksi ialah penurunan kwalitas hasil karena banyak biji kopi yang berlubang dan rasanya akan apek dan asin jika diminum.               

HAMA PENGGEREK BUBUK BUAH DI KABUPATEN HUMBANGHASUNDUTAN  DAN SEKITARNYA

Kabupaten HUMBAHAS merupakan salah satu produsen kopi Arabica lintong  terbesar di Sumatra Utara ( Kabupaten produsen kopi Arabica lintong lainnya kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun,Kabupaten Tobasa, Kabupaten Karo). Luas penanaman kopi Arabica lintong di Kabupaten Humbanghasundutan sekitar  9.246 ha dengan  produksi 6.461 ton(6.461.000Kg/tahun (2007). Artinya dengan produksi itu,bisa menyumbang pendapatan sebesar Rp.193.830.000.000/tahun untuk humbang hasundutan (1 kg=3 US$/1US$=Rp.10.000).

Hama PBKo sebenarnnya sudah lama ada di kabupaten Humbanghasundutan, tetapi sejak sekitar 7 tahun belakangan ini persentasi serangan hama PBKo semakin meningkat berhubung iklim dan musim yang semakin  tidak teratur . Pada tahun 2006 penulis pernah mengaplikasikan HYPOTAN di kebun Batuharang –Kecamatan Lintongnihuta selama 3 bulan berturut-turut, hasilnya cukup mengejutkan dan membanggakan karena banyaknya hama PBKo yang tertangkap setiap minggunya. Artinya hama itu sudah cukup merajalela di kabupaten HUMBAHAS dan sekitarnya. Akhir-akhir ini diperkirakan tingkat seranganya sudah mencapai lebih dari 50 %. Artinya jika tidak secepatnya diambil tindakan, bukan tidak mungkin produksi kopi dari kabupaten HUMBAHAS ini akan menurun drastis (Jika 50 %  rusak karena penyakit hama PBKo maka Kabupaten Humbanghasundutan akan kehilangan pendapatan sebesar RP. 96.915.000.000/tahun-BAYANGKAN,nga boi manbangun sekolah,dohot dalan ate,,) dan yang paling menghawatirkan adalah menurunnya kwalitas kopi lintong itu yang sudah punya nama baik dan sangat digemari oleh banyak orang di Negara-negara lain.

Sejak ditemukan kopi unggul yang bernama kopi sigarar utang /kopi ateng puluhan tahun lalu (Kopi varietas sigarar utang sudah di sahkan sebagai varietas kopi nasional oleh menteri pertanian Indonesia dengan S. K. no 205/kpts/SR/120/1/2005) , banyak petani membudidayakan varietas sigarar utang ini(dan rata-rata semua kabupaten produsen kopi Arabica lintong ini membudidayakan varietas sigarar utang ). Karena cepat berproduksi dan produksi nya yang terus menerus dalam setahun serta ukuran buah dan biji besar serta sangat  digemari di luar negeri (Varietas segarar utang umur 5 tahun keatas bisa menproduksi minimal 1 kg green bean/batang/tahun).

 Kelemahan dari varietas sigarar utang ini adalah :

  • Tidak tahan terhadap kekeringan
  • Sangat rentan/tidak tahan terhadap serangan hama Penggerek Buah kopi (PBKo)
  • Sangat rentan terhadap serangan Nematoda parasit (penyakit yang menyebabkan penyakit akar serabut membusuk, dan berwarna coklat yang menyebabkan daun menguning dan gugur dan tanaman kering dan mati)

Dikabupaten HUMBAHAS dan sekitarnya sebenarnaya ada Varietas local yang cukup kuat terhadap serangan  Hama PBKo yaitu varietas Jember dan varietas Lasuna maupun varietas Garunggang. Varietas ini masih ada sama petani disekitar kabupaten humbanghasundutan tetapi kebanyakan sudah berumur puluhan tahun bahkan ada yang sudah berumur 100 tahun. Menurut pengamatan penulis, varietas kopi local  yang paling kebal terhadap hama PBKo adalah jenis varietas Jember.

Ciri ciri hama penggerek bubuk buah

  • Hama PBKo merupakan kumbang berukuran 2 mm (betina), 1,3 (jantan), berbadan bulat dengan kepala berbentuk segitiga yang tertutupi oleh rambut-rambut halus dan berwarna hitam kecoklatan.
  • Serangga jantan tidak bisa terbang. Sedangkan serangga betina aktif terbang pada jam 16.00-18.00.
  • Serangga betina menyerang buah kopi (sejak biji jopi mulai mengeras-hijau) dengan cara membuat liang gerekan di sekitar diskus.
  • Serangan pada buah muda menyebabkan gugur buah, serangan pada buah yang cukup tua menyebabkan biji kopi cacat berlubang dan bermutu rendah.
  • Telurnya  menetas dalam  5-9 hari, dan menjadi larva yang berwarna putih dan bermulut coklat.

Stadium larva 10-26 hari, prapuapa 2 hari, stadium pupa 4-9 hari.

  • Masa perkembangan dari telur sampai dewasa 25-35 hari.
  • Jumlah telur sekali bertelur 30-70 butir.
  • Lama hidup serangga betina rata-rata 156 (5 bulan ) dan serangga jantan maksimal 103 hari (3 minggu).

PENGENDALIAN

Hama Penggerek buah kopi bisa dikendalikan dengan cara :

  1. 1.       Penanaman varietas kopi yang tahan hama PBKo

Untuk daerah humbang varietas Jember cukup kuat terhadap hama PBKo.

  1. 2.       Pengendalian secara kultur tehnis
    1. Memutus daur hidup PBKo, meliputi tindakan
  • Petik Buah, yaitu mengawali panen dengan memetik semua buah masak yang terserang PBKo maupun tidak terserang, 15-30 hari menjelang panen besar.
  • Lelesan, yaitu pemungutan semua buah kopi yang jatuh di tanah baik terhadap buah terserang maupun buah tidak terserang.
  • Rampasan, yaitu memetik seluruh buah yang ada dipohon pada akhir panen.
  • Semua buah hasil petik buah, lelesan, dan racutan direndam dalam air panas ± 5 menit.
  1. Pengaturan naungan atau membersihkan gulma disekitar pohon kopi untuk menghindari kondisi pertanaman terlalu gelap yang sesuai bagi perkembangan PBKo.
  2. Pemankasan dahan  kopi dari bawah, supaya sinar matahari masuk.

 

  1. 3.       Pengendalian secara biologis
    1. Mematikan hama PBKo denga cara menyebarkan/melepaskan musuh alaminya ke kebun kopi.seperti serangga/hewan Parasitoid (berbagai jenis laba-laba, capung/nimbur, semut, bunglon/bindorang , burung wallet/leang-leang, dll) jika serangga/hewan  ini disebarkan ke kebun maka hama PBKo akan mati diburu dan dimakan.
    2. Dengan menyemprotkan jamur entomopatogen Beauveria bassiana.

Pengaplikasian jamur Beauveria Bassiana ada dua cara yaitu :

 

  • Tehnik  penyebaran serangga Terinokulasi.

   -Kumpulkan buah kopi yang terserang PBKo (mengambang ) ke dalam ember

   -Tabur BB kedalm ember yang berisi hama PBKo. Kemudian, ditutup dgn plastik

     transparan.

   -Biarkan 1 malam, serangga PBKo akan keluar dari buah dan akan terinfeksi oleh  BB.

   -Hama PBKo kemudian dilepas, sehingga dpt menularkan BB kepada pasangannya.

   -Hama yang kena Beauveria bassiana atau terinfeksi akan mati dalam waktu 2 hari.

  • Tehnik Penyemprotan.

  -Penyemprotan PB pada saat buah mulai mengeras.

  -PB disemprotkan pada buah kopi sebanyak 2 kg/ha

    ditambah perekat 500ml dengan air 100-200 l/ha.

  -Penyemprotan dilakukan 2-3 kali dalam 7-10 hari.

  -Penyemprotan mulai pukul 15.00 (3 sore).karena spora BB tidak tahan sinar   

    matahari secara langsung.

-Dan supaya aplikasinya lebih efektif, sebaiknya diaplikasikan sebelum puncak

  panen besar (sebelum bulan maret/april atau sebelum bulan agustus/September

  untuk kabupaten HUMBAHAS dan sekitarnya.

-Alat semprot yang digunakan harus steril (tidak boleh bercampur kimia) karena

  spora akan mati jika dicampur dengan kimia.

  -Penyemprotan jamur Beauveria langsung  ke buah kopi dan seluruh tajuk pohon.

  -Penyemprotan berhasil jika hama yang disemprot mati dan terimfeksi jamur 

  Beauveria bassiana, yang ditandai dengan terbentuknya mumi/serangga

  berselimut spora putih.

  -Hama akan mati pada hari ke 2-5 setelah penyemprotan dan akan mulai terinfeksi  

    pada hari kelima, jika kondisi lingkungan mendukung.

  1. 4.       Pengendalian dengan perangkap

Yaitu dengan memasang perangkap hama PBKo seperti HYPOTAN dan BROCA TRAP

Dalam hal ini yang mau dipakai disini adalah HYPOTAN . Pemasangan HYPOTAN sebagai berikut :

  • Saset HYPOTAN volume 10 ml
  • Botol Aqua kosong
  • Jika bisa botol aqua dicat denga pilox warna merah ( supaya kelihatan seperti buah kopi)
  • Membuat lubang persegi panjang (2,5cmx2 cm-botol aqua isi 600ml) ditengah-tengah/dibawah leher botol Aqua.
  • Membuat tali gantungan untuk saset hypotan, dengan melubangi tutup aqua.
  • Masukkan air dicampur dengan detergen ke botol aqua dengan ketinggian 1 cm permukaan aqua.fungsinya untuk menampung dan membunuh hama PBKo yang jatuh terperangkap.
  • Gantungkan perangkap yang sudah terpasang Hypotan ke ranting kopi atau diantara pohon kopi, dengan membuat tongkat/ajir sebagai gantungan perangkap.dengan ketinggian 1.60 meter dari permukaan tanah.
  • Kemudian pada kemasan HYPOTAN dibuat 2-3 lubang kecil dengan menggunakan Jarum. Tujuannya, supaya senyawa HYPOTAN menguap keluar. Serangga betina dewasa yang mencium uap senyawa HYPOTAN akan tertarik dan mencari sumber senyawa dan pasti akan mendekati perangkap HYPOTAN. Serangga PBKo akan menyentuh/menabrak  saset HYPOTAN dan otomatis akan terjatuh kebawah aqua yang diisi air dan campuran detergen. Hama akan mati dalam air.
  • Jumalah perangkap untuk 1 ha adalah 24 perangkap HYPOTAN (1 perangkap  untuk 1 ha). Pada lahan datar jarak antar antar perangkap HYPOTAN sekitar 20 meter.
  • Perangkap akan efektif selama 2 minggu -3 minggu (tergantung cuaca jika pada musim kemarau senyawa HYPOTAN akan cepat habis (2 minggu) karena tingginya penguapan. Untuk musim kemarau supaya air dalam botol aqua dichek tiap hari.
  • Setelah saset HYPOTAN habis, maka segera diganti serta air/campuran detergen dengan yang baru. Tetapi perangkapnya (botol aqua)masih bisa tetap digunakan.
  • Pemasangan HYPOTAN yang paling efektif adalah setelah panen raya (untuk kabupaten HUMBAHAS dan TAPANULI UTARA sekitar bulan 6,7,8 dan bulan 1,2,3 )

 

  1. 5.       Pengendalian secara Kimiawi

Dengan menggunakan pestisida kimia seperti : Dekasulfan 350EC, Sevin 85 G, Supracide 40 EC, Thiodan 35 EC. Tidak dianjurkan memakai Pestisida karena akan membuat hama kebal, dan pemakaian nya tidak efektif karena hama  hidup dan berkembang  di dalam buah kopi, sehingga sulit untuk mengenai hama PBKo secara langsung. Selain itu pemakaian pestisida sangat merusak bagi lingkungan dan juga untuk kesehatan.

 

 

Tinggalkan komentar